Radio online Tv online Cctv online Indonesia

Link Exchange

Favicon1

Selasa, 25 Januari 2011

Alasan 7 Siswi SMP Melacur di Facebook

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat, Komisaris Toni Surya Putra tujuh siswi SMP melacurkan diri di Facebook bukan karena paksaan. Ini diketahui dari hasil pemeriksaan tersangka DD, wanita 35 tahun dan para korban.
Praktek prostitusi itu karena tingkat ekonomi korban yang mayoritas berada di bawah. Sehingga hal ini yang dimanfaatkan DD dengan iming-iming meraih uang banyak secara singkat dan mudah.
"Korban ingin hidup 'wah' dan memiliki BlackBerry. Jadi bukan karena dipaksa dan dimabukkan oleh pelaku, namun secara sukarela," jelas Toni.

Karena itu, dengan mencuatnya kasus ini, Toni mengimbau para orangtua yang memiliki anak gadis agar selalu mengawasi ketat pergaulannya. Misalnya menegur saat anaknya pulang larut malam. 

"Saat ini kita masih terus melacak para mucikari lain yang memanfaatkan gadis ABG," tambah Toni.

Menurut Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meilala, ada tiga sebab mengapa para siswi SMP berusia belasan tahun dan masih belia terjerumus dalam tindak kriminal dan dunia prostitusi.

Pertama, para gadis belasan tahun ini masih senang hidup berkelompok dan meniru sikap teman satu kelompoknya serta mengatasnamakan solidaritas. 

Ketika salah satu teman kelompoknya terjun dalam dunia yang hitam yang dianggap menawarkan keuntungan, mereka pun tidak segan mengikuti. Sehingga tidak heran jika para korban umumnya tinggal berdekatan atau dalam satu sekolah.

Kedua, kemungkinan para gadis usia belasan tahun itu ingin hidup mewah dan memiliki sesuatu benda mewah seperti yang dimiliki temannya. Dan prostitusi dianggap sebagai jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap materi.

Ketiga, karena keterbatasan pengetahuan para gadis itu atas bahaya yang mengancam seperti penyakit kelamin dan lainnya. Sehingga membuatnya lebih berani dan hal ini akan mudah dimanfaatkan. "Dengan bujuk rayu dan iming-iming tentu akan lebih mudah," katanya. 

"Ini tentu berbeda dengan gadis yang berusia di atasnya yang melakukan penuh kesadaaran," ujar Adrianus Meilala kepada VIVAnews.com.

DD dibekuk polisi di kediamannya di Manggarai, Jakarta Selatan. Selain menangkap DD, polisi juga memborgol seorang pria hidung belang berinisial AL yang tertangkap basah tengah berhubungan badan dengan salah satu siswi SMP itu di kamar apartemen di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia mengaku membayar Rp2 juta.

Dari penangkapan ini, polisi menyelamatkan tujuh siswi SMP yang telah menjadi korban. Mereka adalah KKS, 15 tahun, AC, 15 tahun, WI, 13 tahun, ZV, 15 tahun, CK, 16 tahun, NA, 16 tahun, dan ASP 15, tahun. Mereka semua teman sepermainan yang sama-sama tinggal di Manggarai, Jakarta Selatan.

sumber : Vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar