PARIS - China menolak rencana penggunaan nilai tukar rill dan cadangan mata uang untuk mengukur ketidakseimbangan ekonomi global. Untuk itu, China meragukan kemampuan G20 sebagai kekuatan utama ekonomi untuk mencapai kesepakatan dalam pertemuan kali ini.
"Seharusnya G20 menggunakan angka perdagangan daripada saldo giro untuk menilai distorsi ekonomi," ungkap Menteri Keuangan China Xie Xuren, seperti yang dikutip Reuters, Sabtu (19/2/2011).
Negara-negara G20 berusaha untuk menyetujui satu pengukuran sebagai dasar untuk kebijakan ekonomi global untuk menghindari terulangnya krisis keuangan seperti tahun 2008.
"Kami pikir tidak tepat untuk menggunakan nilai tukar riil efektif dan cadangan," kata Xie pada pertemuan dengan mitra Rusia, Brasil dan India.
Sementara itu, Gubernur Bank sentral Cina Zhou Xiaochuan mengatakan pemerintah China akan memutuskan langkah apresiasi terhadap mata uang Yuan dan tidak akan terpengaruh oleh tekanan dari negara lain.
Hal itu nantinya akan memberikan satu pilihan yang diperdebatkan dan memungkinkan China untuk memilih keluar dari kriteria neraca pembayaran dan neraca perdagangan.
sumber : Okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar