Tim Medis dari Indonesia yang terdiri dari dr Ardjuna, dr M Ilhami yang didampingi staf atase pendidikan Muhlashon Jaluddin serta seorang sopir ditangkap polisi di depan Kantor Polisi Abbas Akad, Mesir.
Staf Atase Pendidikan KBRI di Mesir, Muhammad Zamzuri dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Minggu 6 Februari 2011 menceritakan, tim medis Indonesia ini ditangkap saat dalam perjalanan dari bandara menuju Wisma Nusantara, Jumat malam dini hari, 4 Februari 2011 waktu setempat.
Mereka kemudian disekap dengan tutup kepalanya dan digiring ke markas militer daerah setempat.
Peristiwa bermula ketika keempat WNI yang menumpangi mobil plat hijau (diplomation car) sedang dalam perjalanan dari Bandara Kairo. Namun sampai di Abas Akad, sekitar pukul 22.00 mereka diberhentikan polisi setempat.
Setelah mengobrak-abrik tas yang berisi peralatan medis, tak lama kemudian mereka disekap dengan tutup kepala hitam. Setelah itu diangkut ke truk kemudian dibawa ke markas militer daerah setempat.
Keempat WNI ditangkap terkait peralatan medis yang dibawa. "Mereka menuduh tim medis Indonesia didatangkan untuk membantu korban demonstrasi anti Mubarak," kata Januar, salah satu dokter dalam keterangan pers itu.
Kata Januar, meski sudah dijelaskan, namun mereka tetap meragukan kedatangan tim medis untuk membantu kesehatan WNI yang akan dievakuasi. "Kami harus jongkok dengan kepala tertutup selama 5 jam," katanya.
Setelah 5 jam disekap akhirnya mereka dilepas dan pihak militer akhirnya meminta maaf atas kesalahpahaman itu. Selain keempat WNI itu terlihat banyak WNI lain yang bernasib sama. Dalam kejadian kamera genggam Januar hilang.
Atase Pendidikan Kedubes RI di Mesir Sangidu yang menumpang mobil Prado juga sempat diperiksa militer hingga begitu lama. Sangidu saat itu kebetulan melalui jalan yang melewati Kedubes Israel yang sudah terbakar.
sumber : Vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar